Selasa, 21 Juli 2009

Hamili Gadis ABG Cuma Diselesaikan dengan Rp 10 Juta

Temanggung, CyberNews. 17/07/2009 23:54 wib
Penghormatan terhadap kaum perempuan, lebih khusus lagi status kegadisannya, terkadang masih kurang dan terkesan diremehkan masyarakat kita. Seperti dialami gadis di bawah umur, sebut saja namanya Asmara (14) ini. Dia diketahui dihamili dua orang lelaki dan kini usia kandungannya 6 bulan, tetapi persoalannya menjadi selesai setelah keduanya bersedia membayarnya Rp 10 juta.
Asmara adalah seorang siswa kelas III sekolah menengah [pertama] di Kecamatan Bejen, yang orang tuanya petani di Desa Congkrang, kecamatan setempat. Pada suatu hari, beberapa bulan menjelang UN 2009, sepulang sekolah dia diajak tetangganya, Supri (30), yang berprofesi sebagai kernet angkutan di daerah tersebut ke kawasan wisata Curug Sewu, Kecamatan Patean, Kendal.
Selain lelaki yang telah memiliki anak istri itu, ikut pula teman Supri yang statusnya masih lajang yakni Rudi (28), warga Desa Jlegong, Kecamatan Bejen. Setelah sampai di sana, mereka lantas menyewa kamar di losmen, dan terjadilah hubungan suami istri yang berakibat Asmara kini berbadan dua.
”Waktu itu saya sama sekali tidak sadar, tak tahu apa yang dilakukan keduanya sehingga membuat saya tak sadarkan diri,”kata Asmara, ketika bersama dengan bapaknya Kuswadi dan Kades Congkrang, Suroyo mendatangi Women Crisis Centre (WCC) Temanggung, Jumat.
Dia mengatakan, setelah tahu hamil sebetulnya dia berniat untuk mengugurkan dengan minta tolong dua temannya di wilayah Kabupaten Kendal. Namun hal tersebut diurungkan, malah kemudian mencari pekerjaan di daerah Cirebon. Karena di sana tidak mendapat pekerjaan, dia lalu pulang ke rumah orang tuanya. ”Dua teman itulah yang bercerita kepada orang tua saya, tentang kehamilan ini,” ungkapnya.
Orang tua Asmara pun lalu menuntut pertanggungjawaban kedua lelaki yang telah menghamili anaknya tersebut. Dengan dimediatori Kades dan perangkatnya, digelar sidang dengan mempertemukan tiga belah pihak yang tengah bermasalah itu.
Alhasil, keputusan yang disepakati adalah, baik Supri maupun Rudi, bersedia membayar masing-masing Rp 5 juta kepada Asmara untuk membiayai persalinannya, dan tuntaslah persoalannya.
”Uangnya belum dibayarkan, tetapi keduanya sudah menandatangani surat pernyataan kesanggupan, dan jika nanti kewajiban itu tidak dipenuhi, akan diselesaikan melalui jalur hukum,” kata Kades Suroyo.
Sedangkan Kuswadi mengatakan, ketika menandatangani kesepakatan tersebut, dirinya sedang bingung dan shock memikirkan anaknya, sehingga asal menyepakati saja. Sebenarnya, yang dia inginkan, ialah keduanya bisa dihukum pidana sesuai perbuatannya tersebut.
Wakil Ketua WCC, Suad Djauharoh mengungkapkan, sebenarnya tanggung jawab yang ditimpakan kepada dua pelaku tersebut kurang setimpal dengan perbuatannya. Terlebih, jika dikaitkan dengan nilai-nilai keadilan terhadap perempuan. ”Jika anak itu lahir, lalu siapa yang akan menafkahinya,” tanyanya.

****

Tips untuk Berhenti dari Kebiasaan Masturbasi

Seorang pembaca postingan “Kecanduan masturbasi: Cara mengatasinya” ....

saya wanita, 25 tahun juga pernah mengalami hal ini, saya masturbasi pertama kali smp, setelah 7 tahun (kuliah tingkat 2), saya mengerti sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan ini, Alhamdullilah saya berhasil menghentikan kebiasaan itu.. saya mau berbagi tips untuk teman2 yang mengalami ini :

1. jangan mengingat lagi film porno / bacaan yang membangkitkan hasrat seksual kita, karena akan membawa kita menuju fantasi seksual yang menyebabkan kita masturbasi
2. jangan menyentuh lagi alat2 / benda-benda yang sering kita gunakan untuk masturbasi (misal selang air / bantal / guling) karena itu akan membawa kita pada perbuatan itu lagi
3. ceritakan pada sahabat kita tentang masalah ini, karena dengan begitu kita lebih dikuatkan untuk tidak masturbasi lagi
4. biasakan untuk tidak mengunci kamar saat kita di dalamnya, karena akan memancing kita untuk kembali masturbasi.
5. perbanyak shalat tahajud di malam hari, karena akan menjauhkan kita dari godaan fantasi seks yang berlebihan
6. jangan pernah mengingat kenikmatan yang pernah kita rasakan, karena tubuh kita akan segera merasa ketagihan untuk melakukannya kembali.

demikian tips yang saya berikan, semoga bermanfaat.

****
by M Shodiq Mustika

Kunci Sukses Valentino Rossi Menurut Jorge Lorenzo

Menurut banyak orang, mungkin kunci sukses seorang pembalap motor adalah yang paling lihai dalam mengebut atau mengendarai motor sekencang-kencangnya. Namun, menurut Jorge Lorenzo, kunci sukses Valentino Rossi (sang juara dunia MotoGP berkali-kali) adalah kehebatannya dalam melakukan pengereman. Hal ini mengingatkanku pada sabda Rasulullah saw., “Orang yang [sungguh-sungguh] kuat bukanlah yang kuat dalam bergulat, tetapi yang [kuat] mengendalikan diri ketika marah” (H.R. Malik dari Abu Hurairah r.a.)



Berikut Kutipannya:
Senin, 20 Juli 2009 17:00 WIB
SACHSENRING, KOMPAS.com –
Jorge Lorenzo kembali gagal menaklukkan Valentino Rossi saat mereka bertarung di GP Jerman, Minggu (19/7). Sempat menyalip dan memimpin beberapa putaran, Lorenzo akhirnya kalah dengan selisih waktu 0,099 detik dari rekan setimnya di Fiat Yamaha tersebut.
Ini nyaris serupa dengan apa yang tersaji di GP Catalunya 14 Juni lalu. Waktu itu, Lorenzo dan Rossi yang mendominasi pertarungan dan mereka menghadirkan drama menengangkan. Di tikungan terakhir menjelang finis, Rossi melakukan manuver dengan menikung sebelah dalam sehingga Lorenzo akhirnya harus puas finis di posisi dua.
Tak pelak, mantan juara dunia kelas 250cc tersebut kecewa. Dia mengaku tidak bahagia karena gagal naik podium nomor satu lagi meskipun sudah memimpin selama tiga lap, sebelum “The Doctor” mengambil alih pimpinan pada satu lap terakhir dan mampu mempertahankannya sampai garis finis.
“Saya sangan kecewa,” ungkap Rossi kepada televisi Italia1. “Tetapi kami telah finis dan naik podium lagi di mana ini merupakan hal yang penting, karena peluang untuk menjadi juara dunia masih sangat terbuka lebar,” tambah pebalap Spanyol tersebut.
Ya, balapan MotoGP musim 2009 ini masih tersisa delapan seri lagi. Artinya, kesempatan Lorenzo untuk mengejar Rossi yang kini memimpin klasemen sementara dengan total poin 176 masih sangat banyak. Apalagi, duo Yamaha tersebut hanya berselisih 14 angka.
Belajar dari dua persaingan tersebut (di Catalunya dan Sachsenring), Lorenzo tahu bahwa dia salah strategi. Menurutnya, melawan Rossi dia harus tampil agresif sejak awal sehingga bisa menciptakan jarak yang jauh. Dengan demikian, sulit bagi Rossi untuk mengejar lagi.
“Persoalannya, mungkin strategi yang diterapkan salah: Saya perlu menyalip Valentino secepat mungkin, karena jika tidak maka dia akan tampil maksimal dan melakukan manuver hebat di akhir lintasan lurus. Nah, setelah itu pasti sangat sulit untuk melewatinya lagi karena saya tidak melakukan rem dengan kuat.
“Jika agresif sejak awal, mungkin saya bisa menciptakan jarak yang jauh dengannya. Valentino sangat hebat dalam melakukan pengereman, dan saya merasa belum siap mengalahkannya. Kami sedang berusaha menuju ke sana dan mungkin suatu hari nanti kami bisa melakukannya.”


****
Sumber : autosport/ M Shodiq Mustika