Jumat, 17 Juli 2009

Derita Sampai Mati Gara-gara Nikah Siri

Rabu, 1 Juli 2009 09:26 WIB
wartakota.co.id – Jenazah Retmiyanti alias Desi (26) sudah selesai dimakamkan di pemakaman SD 13, di dekat rumah keluarganya di Jalan Jaya 24, RT 05/10 Cengkareng Barat, Jakarta Barat Selasa (30/6) pagi. Namun kisah pilu selama hidupnya masih menjadi pembicaraan para kerabat dan tetangganya.
Selain mencari nafkah dengan melacurkan diri, dipaksa menjual bayinya, ia juga harus tewas dianiaya suami sirinya. “Yang ngontrak di tempat saya jadi pada pindah, soalnya takut, gara-gara Desi meninggal,” ujar Minyanti (38) pemilik rumah kontrakan yang ditempati Desi, kepada Warta Kota kemarin.
Lima bulan terakhir, Desi bersama suaminya Marsan, alias Marcong alias Acong (35), tinggal di Jalan Flamboyan RT 12/08 di sebuah kamar berukuran 3X3 meter yang disewa seharga Rp 300.000 sebulan. Kamar tersebut kemarin sudah kosong. Semua barang-barang miliknya telah diambil oleh keluarganya.
Para tetangga kurang mengenal dekat Desi. Meskipun orangnya cerewet, Desi tidak pernah menceritakan kekerasan apapun yang terjadi dalam rumah tangganya bersama Acong. tetangga juga tidak tahu persis apa pekerjaan Desi,
“Yang kita tahu memang dia kerjanya malem-malem itu, tapi nggak tahu dimana,” ujar Dani (40), suami Minyanti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Desi dipaksa melacur oleh Acong untuk membantu ekonomi keluarga itu. Dari hasil kerjanya, ia memiliki sebuah sepeda motor bebek Yamaha Jupiter, satu televisi dan sejumlah barang lainnya. Desi memang tidak pernah secara resmi dinikahi oleh Acong. Kerasnya hidup bersama Acong masih kuat dijalaninya, selama sekitar dua tahun.
“Dia membela suami banget, saya juga bingung. Padahal dia kan lumayan cakep, kok mau sama Acong,” kata Minyanti lagi.
Hampir setiap hari, Desi membeli karedok atau soto untuk makan, terutama pada siang hari. Aksi kekerasan diduga sering dialami Desi selama berumah tangga dengan Acong. Ini terlihat antara lain dari lengannya yang sering lecet-lecet. Bahkan pada saat terakhir hidupnya, ia mencoba menutupi memar dimatanya dan ditutupi rambut.
“Dia cuma bilang kejedot,” tandas Minyanti.
Keluarganya mengetahui bahwa Desi kerap dipaksa melacurkan diri di kawasan Dadap, Tangerang. Entah apa yang membuat Desi tergila-gila pada Acong, padahal ia tidak pernah memberikan nafkah kepadanya, “Justru malah Desi yang cari duit, buat beli barang-barang itu semua,” kata Gandem (42) kakak ipar korban.
Menurut Gendam, pihak keluarga sejak awal tidak pernah menyetujui hubungan keduanya. Namun lantaran Desi sangat menyukai Acong, keluarga tidak bisa melarangnya lagi. Gendam bahkan kerap terlibat adu mulut dengan Acong.
Desi adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ia pernah menikah dengan Ronny, dan memiliki dua anak, yakni Nisa (7) dan Fahri (5). Keduanya kini dirawat ayahnya yang tinggal tak jauh dari rumah orangtua Desi. Tidak hanya itu, Acong juga tega menjual anak hasil hubungannya dengan Desi. Anak yang lahir pada akhir 2008 lalu itu dijualnya ketika baru berusia sekitar sebulan.
“Anak perempuan itu padahal cakep eh nggak tahu sekarang kemana, pas Desi hamil dan melahirkannya juga diam-diam, dia nggak pernah cerita,” ujar Gendam. (Ahmad Sabran/Totok Sunandar)

****
fr: www.shodiq.com

0 komentar: